Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016. Lokasi PT Laut Timur Ardiprima Balikpapan Kredit By : Andikawap,Sabran,Andri Hermawan,wahyudi.
Gerhana Matahari terjadi ketika Matahari, Bulan, dan Bumi pada saat yang bersamaan berada pada satu garis. Ketika Gerhana Matahari terjadi, Bulan berada di antara Bumi dan Matahari, sehingga piringan Bulan akan menutupi piringan Matahari. Bulan berada di antara Bumi dan Matahari saat sedang berada pada fase Bulan Baru.
Kesegarisan Matahari–Bumi–Bulan ini tidak terjadi setiap saat karena orbit Bumi mengelilingi Matahari tidak satu bidang dengan orbit Bulan mengelilingi Bumi, melainkan miring sekitar 5,1 derajat terhadap ekliptika. Karena kemiringan orbit Bulan inilah, gerhana Matahari hanya terjadi pada momen Matahari dekat dengan titik simpul orbit Bulan mengelilingi Bumi terhadap ekliptika.
Jadi, tidak setiap fase Bulan Baru, Bulan berada tepat sejajar dengan Bumi dan Matahari. Ada kalanya bayangan Bulan melintas di atas atau di bawah Bumi sehingga tidak terjadi gerhana.
Jadi sekarang, Seberapa sering gerhana total dapat dilihat dari titik tertentu di permukaan Bumi? Faktanya, Gerhana Matahari Total terjadi setiap 18 bulan atau 1,5 tahun. Atau 2 Gerhana Matahari Total dalam 3 tahun.
Gerhana Matahari Total di Indonesia bukan terjadi tiap 33 tahun sekali, atau bahkan 350 tahun sekali. Gerhana Matahari Total terakhir di Indonesia terjadi tahun 1995 (hanya melintasi sedikit bagian Utara Kalimantan) dan yang berikutnya akan terjadi tahun 2023, saat Gerhana Matahari Hibrida, sebagian wilayah Indonesia akan menyaksikan Gerhana Matahari Total.
Gerhana Matahari Total di Indonesia memang langka karena tidak setiap Gerhana Matahari Total terjadi di tempat yang sama di dunia. Berdasarkan perhitungan statistik, dari seluruh Gerhana Matahari Total yang sudah terjadi, rata-rata, Gerhana Matahari Total akan kembali ke lokasi yang sama (catat: bukan negara) dalam kurun waktu 375 tahun. Artinya satu lokasi yang sama secara rata-rata bisa mengalami Gerhana Matahari Total, satu kali dalam 375 tahun (ya, bukan 350 tahun!).
Akan tetapi, ini hanya perhitungan statistik. Pada kenyataannya, satu lokasi yang sama bisa mengalami Gerhana Matahari Total kurang dari 375 tahun atau bahkan bisa menunggu lebih dari 1000 tahun untuk mengalami kembali Gerhana Matahari Total.