Poster Earth Hour 2016. Kredit: WWF, EarthHour.org
Menjelang akhir Maret setiap tahun, Earth Hour yang merupakan kampanye inisiasi publik, menyatukan masyarakat dari seluruh dunia untuk merayakan komitmen gaya hidup hemat energi dengan cara mematikan lampu dan alat elektronik yang sedang tidak dipakai selama 1 jam.
Di tahun ke-8 di Indonesia, Earth Hour 2016 akan diselenggarakan pada tanggal 19 Maret pukul 20.30–21.30 waktu setempat. Earth Hour bertujuan untuk mendorong individu, komunitas, praktisi bisnis, dan pemerintahan yang saling berhubungan untuk menjadi bagian dari perubahan untuk dunia yang berkelanjutan.
Dimulai dengan langkah awal semudah mematikan lampu dan alat elektronik yang tidak terpakai sebagai komitmen hemat energi untuk Bumi, dan juga merupakan momentum menampilkan kepada dunia tentang perilaku hemat energi yang sudah dilakukan.
Earth Hour Bukan Pemadaman Bergilir PLN!
Tujuan diadakannya Earth Hour adalah mengajak publik melakukan perubahan gaya hidup. Dan dianggap berhasil bila bisa dilakukan semua orang, kapan saja, di mana saja, sesering mungkin, tanpa menunggu orang lain atau momen tertentu.
Tahun 2016 ini, seperti dikutip dari Earthhour.wwf.or.id, indikator sukses Earth Hour di Indonesia adalah partisipasi aktif dan komitmen dari komunitas dan pemerintah kota seluruh Indonesia untuk mematikan lampu. “Shine a Light on Climate Action”.
Kenapa hanya lampu dan alat elektronik? Kita bisa dengan mudah menyalakan atau mematikan lampu dan alat elektronik dengan satu jari. Kampanye ini sengaja dibuat agar tiap individu dari berbagai usia dan status sosial ekonomi bisa berpartisipasi.
Apa Hubungannya Earth Hour dengan Perubahan Iklim di Bumi?
Perubahan iklim adalah ancaman kehidupan di Bumi akibat pemanasan global. Salah satu cara menunda pemanasan global dan krisis lingkungan lain yaitu dengan mengajak setiap individu untuk mengubah gaya hidup.
Hemat energi adalah cara mudah dan murah untuk merawat Bumi kita. Sering kami temui pertanyaan, "Kenapa harus repot-repot mencari Bumi lain untuk dihuni? Kenapa tidak merawat Bumi saja?". Nah, berpartisipasilah dalam gerakan Earth Hour. Mulai dari diri sendiri. Dari sekarang.
Earth Hour sangat berdampak baik dan besar bagi Bumi kita. Jika 1 jam saja gerakan Earth Hour dilakukan oleh 10% penduduk Jakarta, maka akan menghemat 300 MegaWatt (cukup untuk mengistirahatkan 1 pembangkit listrik), setara dengan listrik untuk menyalakan 900 desa, mengurangi beban biaya listrik Jakarta ± Rp 200 juta, mengurangi emisi ± 267 ton karbon dioksida, setara dengan daya serap emisi dari 267 pohon (berusia 20 tahun), setara dengan ketersediaan oksigen untuk ± 534 orang.
Pilih Bumi sekarat atau Bumi selamat? Mari berpartisipasi, inilah cara kecil kita untuk merawat satu-satunya planet yang kita huni.