Gambar beresolusi tinggi yang diambil dari pesawat antarika NASA New Horizon menunjukkan erosi di permukaan Pluto. Kredt : NASA
Tim ilmuwan New Horizons telah merilis seperangkat 5 makalah pertama mereka terkait penelitian Pluto dan satelit-satelit alaminya. Makalah-makalah ini merupakan hasil dari lintas dekat wahana antariksa New Horizons dengan Pluto pada Juli 2015 silam. New Horizons telah mentransmisikan data sejak saat itu, dan akan terus mengirim sisa data hingga berbulan-bulan mendatang.
Dalam data dan citra yang berhasil dikirimkan oleh wahana antariksa New Horizons, para ilmuwan kini mengetahui bahwa Pluto tidak seperti apa yang mereka pikirkan sebelumnya. Data dan citra menunjukkan bahwa Pluto adalah benda langit anggota Tata Surya yang jauh lebih aktif dari yang diduga sebelumnya, dan permukaannya menunjukkan keragaman lanskap dan proses geologi.
Sudah sangat banyak para ilmuwan mengadakan sebuah diskusi tentang Pluto dan satelit-satelit alaminya, serta banyak dugaan ilmiah tentang apa yang sebenarnya sedang terjadi di sana, dan 5 makalah yang telah dirilis oleh tim ilmuwan New Horizons ini akan membuat diskusi ke tingkat yang baru.
"Kelima makalah ini benar-benar rinci dan dapat mengubah pandangan kita tentang Pluto. Makalah ini mampu mengungkap 'mantan planet' menjadi sebuah tempat dengan lanskap yang beragam, aktif secara geologiis, memiliki permukaan eksotis, suasana yang kompleks, serta adanya interaksi dengan Matahari yang membingungkan," kata Alan Stern, ilmuwan utama New Horizons dari Southwest Research Institute (SwRI), Boulder, Colorado.
Permukaan Pluto tidak diam seperti Bumi, melainkan selalu berubah-ubah, dibentuk oleh interaksi antara volatil senyawa nitrogen, metana, dan es karbon monoksida. Penguapan dan kondensasi dari senyawa ini membentuk permukaan Pluto.
Citra dari New Horizons menunjukkan bahwa satelit-satelit alami milik Pluto ternyata sangat reflektif, lebih reflektif dari benda-benda langit lain di Sabuk Kuiper. Hal ini menyebabkan para ilmuwan berasumsi bahwa satelit-satelit tersebut tidak berasal dari Sabuk Kuiper lalu terjebak gravitasi Pluto, melainkan akibat dari tabrakan Pluto dengan benda langit yang seukuran dengannya.
Tim ilmuwan New Horizons bahkan telah menemukan bukti untuk mendukung asumsi tersebut, salah satunya bukti bahwa usia permukaan satelit-satelit alami Pluto ini sama, yakni berusia sekitar 4 miliar tahun. Proses terbentuknya satelit-satelit alami Pluto hampir mirip dengan proses terbentuknya Bulan (satelit alami Bumi).
Ada banyak materi penelitian yang menarik dalam lima makalah yang baru saja dirilis ini, dan bagi pembaca yang tertarik untuk menyimaknya, silakan baca ringkasannya di sini: top new horizons findings reported in science
Makalah-makalah tersebut telah diterbitkan di jurnal : Science