Ilustrasi. Kredit: European South Observatory
Pada bulan Juni 2015, sebuah Lubang Hitam bernama V404 Cygni terlihat terang secara dramatis selama sekitar dua pekan, hal ini disebabkan karena ia melahap materi yang telah ditinggalkan oleh sebuah bintang pendamping yang mengorbitnya. Ini merupakan salah satu ledakan Lubang Hitam paling terang dalam beberapa tahun terakhir.
V404 Cygni, terletak sekitar 7.800 tahun cahaya jauhnya dari Bumi, adalah Lubang Hitam pertama yang telah diidentifikasi secara definitif di galaksi kita dan dapat muncul dengan cahaya yang sangat terang ketika aktif melahap materi.
Dalam sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Monthly Notices of the Royal Astronomical Society, sebuah tim astronom internasional yang dipimpin oleh astronom dari Universitas Southampton, melaporkan bahwa Lubang Hitam V404 Cygni memancarkan kilatan cahaya merah yang menyilaukan hanya dalam sepersekian detik. Lubang Hitam ini memuntahkan keluar materi yang tidak bisa ia telan.
Seperti yang diketahui sebelumnya, V404 Cygni merupakan salah satu jenis dari Lubang Hitam biner--dua Lubang Hitam yang saling mengorbit--yang dianggap paling terdekat dengan Bumi, "bangun" setelah 26 tahun dormansi pada 15 Juni 2015, karena mengalami ledakan tersebut.
Dipimpin oleh para astronom dari Universitas Kyoto, sebuah tim astronom berhasil memperoleh jumlah data yang belum pernah terjadi sebelumnya pada V404 Cygni. Mereka mendeteksi pola berulang memiliki rentang waktu dari beberapa menit hingga beberapa jam. Tim menemukan, pola fluktuasi optik berkorelasi dengan sinar-X.
Berdasarkan analisis data pengamatan optik dan sinar-X, para astronom Kyoto dan kolaborator mereka di badan antariksa nasional JAXA, laboratorium nasional RIKEN, dan Universitas Hiroshima menunjukkan bahwa cahaya berasal dari sinar-X yang muncul dari wilayah terdalam dari piringan akresi di sekitar Lubang Hitam. Sinar-X ini menyinari wilayah luar dari piringan, sehingga memancarkan sinar optik, dengan demikian menjadi terlihat dengan mata manusia.
Dan saat ini, para astronom dari Universitas Southampton dan Universitas Kyoto masih mendalami dan meneliti karakteristik Lubang Hitam V404 Cygni.