Ilustrasi wahana Akatsuki Jepang di sekitar Venus
Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA) pada hari Senin membuat percobaan kedua untuk menempatkan wahana Akatsuki ke orbit sekitar Venus.
"Wahana ini sangat diharapkan untuk memasuki orbit yang direncanakan," kata profesor Masato Nakamura dari JAXA, yang bertanggung jawab atas program Akatsuki.
Dengan katub mesin utama yang rupanya rusak, JAXA memprogram Akatsuki menggunakan empat pendorong kecil untuk mengirimkannya ke dalam orbit elips hingga 300.000 km dan delapan sampai sembilan hari yang panjang di sekitar Venus, memberikan dua tahun untuk mengamati fenomena meteorologi planet.
JAXA akan mengkonfirmasi pada Rabu apakah manuver berhasil atau tidak.
Dengan membawa enam jenis peralatan pengamatan, Akatsuki dirancang untuk mempelajari awan tebal yang menyelubungi Venus dalam tiga dimensi dan bagaimana angin yang kuat, diperkirakan melaju lebih cepat dari 360 kilometer per jam, menyebabkan fenomena atmosfer yang dikenal sebagai super-rotasi, di mana atmosfer berputar jauh lebih cepat dari Venus.
Akatsuki diluncurkan pada Mei 2010 menggunakan roket H-IIA. Setelah gagal mencapai orbit di sekitar Venus, JAXA biarkan wahana ini mengorbit matahari dan menyesuaikan jalurnya pada tahun 2011 dan saat ini mereka mempersiapkan upaya kedua untuk masuk di orbit sekitar Venus.
Meskipun wahana terkena lebih banyak panas dan radiasi dari matahari dibanding daya tahan rancangannya, tapi tidak ada kerusakan sejauh ini yang terdeteksi pada peralatan Akatsuki.
0 Komentar