Ilustrasi ini menunjukkan cahaya FRB yang mengarah ke Bumi
Sumber sinyal misterius ini berasal dari jarak 6 miliar tahun cahaya dari Bumi dari suatu daerah yang sangat bermagnet di ruang angkasa.
Sinyal ini memiliki 'jejak magnet' aneh yang telah membantu peneliti mempersempit kemungkinan sumbernya pada supernova, nebula pembentuk bintang atau pusat galaksi di wilayah tersebut.
FRB pertama kali terlihat pada tahun 2001 oleh Teleskop Radio Parkes di Australia. Hingga kini, total 16 FRB telah dicatat, mayoritas dari mereka ditemukan di Parkes.
Tetapi para ilmuwan tidak yakin kekuatan apa yang menghasilkan kedipan radio sekilas ini, yang melepaskan banyak energi dalam sekejap.
Beberapa telah berhipotesis bahwa mereka disebabkan oleh bintang neutron yang berputar cepat, sementara yang lain telah berspekulasi FRB bahkan bisa menjadi emisi atau sinyal dari alien.
Studi baru yang dipublikasikan dalam jurnal Nature, dapat membantu para ilmuwan mengungkap misteri ini.
Peneliti menggunakan perangkat lunak untuk menyaring 700 jam data radio astronomi yang dikumpulkan oleh teleskop radio Green Bank di West Virginia.
Saat mendeteksi ledakan baru - yang mereka namakan FRB 110523 - para ilmuwan menentukan bahwa FRB itu memiliki lengkungan seperti pembuka botol yang disebut Faraday Rotation.
Ini adalah distorsi semburan yang khas setelah bepergian melalui medan magnet yang kuat.
Analisis lebih lanjut membawa mereka untuk percaya bahwa sinyal ini telah melewati dua wilayah yang terisi gas - atau 'layar' - sebelum mencapai Bumi.
Para peneliti menghitung bahwa satu dari layar ini sangat dekat dengan sumber ledakan itu. Hal ini menunjukkan bahwa hanya segelintir peristiwa yang bisa menghasilkan FRB.
"Kami sekarang tahu bahwa energi dari ledakan khas ini melewati medan magnet padat tak lama setelah ia terbentuk," jelas Kiyoshi Masui, penulis utama studi tersebut.
"Ini secara signifikan mempersempit lingkungan sumber dan jenis aktivitas yang memicu ledakan - dan berarti sumber pulsa ini kemungkinan berada dalam nebula pembentuk bintang atau sisa-sisa supernova. '
Dalam tulisan ini, para astronom menambahkan bahwa ledakan ini bisa juga berasal dari inti padat sebuah galaksi.
Pengungkapan penyebab FRB juga dapat membantu para astronom memahami beberapa mekanisme yang paling dasar dari alam semesta kita.
Misalnya, bisa memberikan rincian baru tentang bagaimana sinyal radio berpencar ke seluruh ruang atau - jika lubang hitam terlibat - bagaimana gravitasi bekerja dalam kondisi ekstrim.
Sebagai contoh, sebuah penelitian terbaru yang dibuat oleh California Institute of Technology berhipotesis bahwa penyebab FRB terjadi dari interaksi gravitasi antara bintang neutron dan lubang hitam.
Menurut teori, kadang-kadang dua objek kosmik ini bisa digabungkan dalam satu bentuk 'sirkuit', saling silang dengan partikel plasma. Jika lubang hitam menelan bintang, sirkuit akan patah, menghasilkan ledakan.
0 Komentar