Fenomena Astronomi yang akan terjadi pada bulan Januari 2016.
1. Bulan Di Apogee [Terjauh] (2 Januari 2016)
Bulan mencapai titik terjauhnya dari Bumi pada jarak 404.279 km dari Bumi.
2. Perihelion Bumi (3 Januari 2016)
Bumi mencapai titik terdekatnya dengan Matahari, 0,98330 AU.
Bulan mencapai titik terjauhnya dari Bumi pada jarak 404.279 km dari Bumi.
2. Perihelion Bumi (3 Januari 2016)
Bumi mencapai titik terdekatnya dengan Matahari, 0,98330 AU.
3. Hujan Meteor Quadrantids (3-4 Januari 2016)
Quadrantids adalah hujan meteor rata-ratat, memproduksi sampai 40 meteor per jam pada puncaknya. Meteor ini dihasilkan oleh puing debu yang ditinggalkan oleh sebuah komet yang sudah punah, dikenal sebagai 2003 EH1, yang ditemukan pada tahun 2003. Hujan meteor ini berjalan setiap tahun dari tanggal 1-5 Januari. Puncaknya tahun ini terjadi pada malam tanggal 3 dan pagi tanggal 4.
Tahun ini, cahaya bulan akan memblokir meteor terang, tapi jika anda bersabar, anda mungkin dapat melihat beberapa. Tampilan terbaik berasal dari lokasi yang gelap setelah tengah malam. Meteor akan memancar dari konstelasi Bootes, tetapi dapat muncul di mana saja di langit.
4. Perihelion Merkurius (8 Januari 2016)
Planet akan berada di titik terdekatnya dengan Matahari.
6. Bulan Baru (10 Januari 2016)
Bulan akan berada di antara Bumi dan Matahari,dan tidak akan terlihat dari Bumi. Ini adalah kesempatan bagus untuk mengobservasi objek luar angkasa karena tidak adanya cahaya bulan yang mengganggu.
7. Bulan Berada Pada Titik Terdekat [Perigee] (15 Januari 2016)
Bulan mencapai perigee, titik terdekat dengan Bumi: 369.619 km dari Bumi.
8. Bulan Purnama (24 Januari 2016)
Bumi berada di antara Matahari dan Bulan sehingga Bulan akan sepenuhnya terang seperti yang terlihat dari Bumi. Bulan purnama ini dikenal oleh suku asli Amerika sebagai Full Wolf Moon karena ini adalah saat kawanan srigala kelaparan melolong di luar perkemahan mereka. Bulan ini juga telah dikenal sebagai Old Moon dan Moon After Yule.
Quadrantids adalah hujan meteor rata-ratat, memproduksi sampai 40 meteor per jam pada puncaknya. Meteor ini dihasilkan oleh puing debu yang ditinggalkan oleh sebuah komet yang sudah punah, dikenal sebagai 2003 EH1, yang ditemukan pada tahun 2003. Hujan meteor ini berjalan setiap tahun dari tanggal 1-5 Januari. Puncaknya tahun ini terjadi pada malam tanggal 3 dan pagi tanggal 4.
Tahun ini, cahaya bulan akan memblokir meteor terang, tapi jika anda bersabar, anda mungkin dapat melihat beberapa. Tampilan terbaik berasal dari lokasi yang gelap setelah tengah malam. Meteor akan memancar dari konstelasi Bootes, tetapi dapat muncul di mana saja di langit.
4. Perihelion Merkurius (8 Januari 2016)
Planet akan berada di titik terdekatnya dengan Matahari.
6. Bulan Baru (10 Januari 2016)
Bulan akan berada di antara Bumi dan Matahari,dan tidak akan terlihat dari Bumi. Ini adalah kesempatan bagus untuk mengobservasi objek luar angkasa karena tidak adanya cahaya bulan yang mengganggu.
7. Bulan Berada Pada Titik Terdekat [Perigee] (15 Januari 2016)
Bulan mencapai perigee, titik terdekat dengan Bumi: 369.619 km dari Bumi.
8. Bulan Purnama (24 Januari 2016)
Bumi berada di antara Matahari dan Bulan sehingga Bulan akan sepenuhnya terang seperti yang terlihat dari Bumi. Bulan purnama ini dikenal oleh suku asli Amerika sebagai Full Wolf Moon karena ini adalah saat kawanan srigala kelaparan melolong di luar perkemahan mereka. Bulan ini juga telah dikenal sebagai Old Moon dan Moon After Yule.
0 Komentar