Gambar ini diambil NASA Cassini yang menunjukkan Enceladus muncul dari belakang Dione yang lebih besar.
Setelah menetapkan bahwa laut di bawah permukaan es bulan Saturnus Enceladus memiliki pH yang sama seperti Windex atau air sabun (indikasi bahwa air telah melakukan kontak dengan batu, menciptakan zat kimia yang berpotensi ramah bagi makhluk hidup), ilmuwan pindah ke perburuan rumit untuk mencari bukti ventilasi hidrotermal.
Data tersebut berasal dari NASA Cassini yang pada bulan Oktober lalu melintas dalam semburan uap dan es yang menyemprot dari wilayah kutub selatan Enceladus. Bulan yang memiliki diameter 310 mil muncul sebagai pesaing utama dalam pencarian kehidupan di luar Bumi.
"Ini benar-benar dunia dengan lingkungan layak huni pada bagian interiornya" kata ilmuwan planet Jonathan Lunine dari Cornell University, mengatakan pada konferensi American Geophysical Union di San Francisco.
Analisis awal dari Cassini setelah melintas pada jarak 30 mil dari permukaan Enceladus pada 28 Oktober menunjukkan bahwa laut dibawah permukaan Enceladus memiliki sidik jari kimia bahwa air ini telah berinteraksi dengan batu.
"Itulah mengapa pH air di bulan ini tinggi" kata ahli geokimia Christopher Glein dengan University of Toronto dan Southwest Research Institute di Boulder, Colorado.
"Bagaimana bisa seperti itu? Kami berpikir bahwa apa yang terjadi pada Enceladus, dan itu masih bisa terjadi hari ini, adalah ada reaksi geokimia antara magnesium dan batuan kaya besi di inti Enceladus, 'bereaksi dengan air laut. Reaksi mereka menyebabkan pH tinggi, "kata Glein.
Proses yang dikenal sebagai serpentinisasi ini, telah ditemukan di Bumi, seperti di Lost City, ladang ventilasi hidrotermal basa di laut Atlantik.
Akibat serpentinisasi ini juga menghasilkan gas hidrogen yang melimpah.
Sejauh ini, upaya untuk mencari tanda-tanda hidrogen di semburan Enceladus memiliki hasil yang beragam. Tetapi jika dikonfirmasi, adanya hidrogen bisa memiliki implikasi signifikan bagi prospek kehidupan, kata Glein.
"Hidrogen ... memiliki potensi untuk mendorong sintesis molekul organik - dan masih banyak lagi," kata Glein.
Selain itu, jika kehidupan pernah muncul di Enceladus, mereka bisa menggunakan hidrogen.
"Mikroba mencintai hidrogen, mereka suka membakar hidrogen karena melepaskan banyak energi ketika mereka bereaksi dengan karbon dioksida," kata Glein.
0 Komentar