Bukit-bukit es di Pluto yang mengapung di atas permukaan nitrogen yang membeku. Kredit: NASA/SwRI/JHUAPL
Gletser es nitrogen di Pluto ternyata cukup misterius, sebab bukit-bukit es di atasnya ditemukan mengapung dan bergerak. Bukit-bukit es tersebut bisa bergerak sejauh satu kilometer, begitulah menurut citra dan data dari misi wahana antariksa New Horizons milik NASA.
Bukit-bukit es ini berada di atas permukaan es yang secara informal bernama Sputnik Planum, sebuah wilayah di Pluto yang berbentuk 'hati'. Menurut para ilmuwan di John Hopkins University Applied Physics Laboratory (JHUAPL), perbukitan yang mengapung ini merupakan contoh dari aktivitas geologi yang menarik dan misterius di Pluto.
Karena air es tidak lebih padat dari es nitrogen yang mendominasi permukaan Pluto, para ilmuwan percaya air es yang membentuk bukit ini mengambang di lautan nitrogen beku dan bergerak dari waktu ke waktu seperti gunung es di Bumi yang terletak di Samudra Arktik. Bukit-bukit di Pluto merupakan dataran tinggi kasar yang telah memisahkan diri dengan gletser nitrogen di Sputnik Planum.
Sputnik Planum diketahui mengandung sejumlah besar es nitrogen, membuatnya menjadi wilayah di permukaan Pluto yang halus di antara wilayah lain yang merupakan bukit dan pegunungan terjal. Tapi hanya mengandung sejumlah besar es, tidak berarti Sputnik Planum itu statis. Fisika es di Tata Surya bagian luar sangat berbeda dengan apa yang kita gunakan di Bumi.
Setelah penelitian yang intensif menggunakan citra dan data yang diperoleh New Horizons ketika terbang lintas dekat Pluto pertengahan tahun lalu, Sputnik Planum ternyata merupakan lautan nitrogen yang bergerak, meskipun gerakannya sangat lambat.
Di tengah-tengah "laut lepas" dari es nitrogen Sputnik Planum, bukit-bukit besar es air inilah yang ditemukan mengapung. Selain itu, struktur besar ke tepi utara dari Sputnik Planum diperkirakan adalah sekelompok gunung air es yang tampaknya telah "terdampar" sendirian.
Data-data dari wahana antariksa New Horizons masih belum seluruhnya terunduh oleh NASA, pihak NASA sendiri saat ini masih sibuk mengunduh, menerima dan mengelola data transmisi yang dikirim oleh Pluto.
0 Komentar