Sebuah satelit militer Amerika Serikat dilaporkan meledak setelah mendeteksi lonjakan suhu secara drastis di dekat bidang orbitnya. Berusaha mengamati lonjakan suhu tersebut, satelit ini tiba-tiba ditemukan sudah dalam kondisi hancur dan puluhan potongan puing-puingnya jatuh ke orbit yang berbeda di seluruh Bumi.
Satelit bernama DMSP-F13 ini sendiri merupakan satelit dengan misi pengawasan dari militer AS yang sudah mengorbit sejak tahun 1995.
Kejadian meledaknya satelit milik AS ini pertama kali diketahui perusahaan Celestrak yang mana kemudian dikonfirmasi oleh pihak US Air Force beberapa saat kemudian.
"Peristiwa bencana (ledakan) datang setelah adanya lonjakan suhu tiba-tiba yang terdeteksi satelit kami, diikuti hilangnya kontrol kendali. Sementara operator satelit yang sedang berusaha mengendalikan satelit sesaat setelahnya hanya menemukan puing-puing yang jatuh ke Bumi yang menunjukkan bahwa satelit itu telah hancur." ungkap juru Air Force Space Command.
Ledakan satelit ini disebut telah menyebabkan sedikitnya 43 buah puing berhamburan ke dalam orbit, yang saat ini tengah dalam proses pelacakan oleh Angkatan Udara Amerika Serikat.
Satelit yang meledak ini sendiri merupakan bagian dari program Pertahanan di bidang Meteorologi yang mulai dikembangkan militer AS sejak 1960.
Satelit ini disebut memiliki fungsi utama untuk misi pengintaian dan pengawasan di awal perilisannya. Namun, pada tahun 1972 program pengawasan dari militer AS ini ditiadakan dan segala informasi yang dikumpulkan satelit ini bisa digunakan para ilmuwan.