NASA melaporkan bahwa pesawat ruang angkasa ini berada pada "jalur" untuk tiba pada 4 Juli 2016 di Jupiter dan awak darat sudah mempersiapkan rencana penerbangan sekaligus memberikan Juno lebih banyak waktu dan menyelesaikan tugas lebih cepat dari jadwal.
Setelah analisis rinci yang dilakukan oleh tim Juno, NASA baru-baru ini menyetujui perubahan rencana penerbangan misi di Jupiter. Alih-alih mengambil 11 hari untuk mengorbit planet ini, Juno sekarang akan menyelesaikan satu revolusi setiap 14 hari. Perbedaan dalam periode orbit ini menyebabkan Juno menyalakan pembakaran mesin sedikit lebih pendek dari yang direncanakan.
Hal ini akan akan memperpanjang misi dari 15 bulan menjadi 20 bulan, tetapi ia harus memperoleh data pemetaan dasar lebih cepat (8 orbit bukan 15) dan menawarkan lebih banyak kelonggaran jika magnetik dan radiasi Jupiter menciptakan kekacauan.
Misi ini bertujuan untuk mengungkapkan kisah pembentukan Jupiter dan rincian struktur interiornya. Data dari Juno akan memberikan wawasan tentang awal tata surya kita, dan apa yang kita pelajari dari misi juga akan memperkaya pemahaman para ilmuwan tentang planet raksasa di sekitar bintang lain.