ini adalah gambar Pluto dan Charon yang diambil pada 13 Juli 2015 oleh wahana NASA New Horizons dengan instrumen Ralph.Gambar ini diambil dengan menggunakan tiga filter untuk mendapatkan informasi warna. Ini bukan warna sebenarnya dari Plutodan Charon jika dilihat menggunakan mata telan**ng, dan jarak yang memisahkan dua objek ini juga bukan jarak sebenarnya.
Wahana antariksa NASA New Horizons bahkan belum punya kesempatan untuk mengirim gambar terbaik kembali ke Bumi, tapi analisis citra warna dan data lainnya yang dikirimkan sebelum terbang lintas kemarin telah menghasilkan temuan mengejutkan tentang Pluto dan bulan terbesarnya, Charon.
Berikut adalah lima hal yang terungkap oleh New Horizons :
1. Komposisi Permukaan Pluto Sangat Beragam
Wahana antariksa NASA New Horizons memotret menggunakan tiga filter warna pada instrumen pencitraan Ralph, dan tim sains memperbesar perbedaan warna untuk menonjolkan perbedaan materi permukaan dan fitur di Pluto. Hasilnya? "Sebuah gambar Pluto yang sangat indah" Gambar itu menunjukkan mungkin ada lebih banyak variasi permukaan dibanding perkiraan sebelumnya.
2. 'Hati' Pluto Hancur Menjadi Dua
Gambar Ralph juga memperkuat kasus yang mengatakan bahwa salah satu fitur Pluto yang paling menonjol , daerah cerah berbentuk hati, sebenarnya terdiri dari dua bagian yang berbeda. Bagian barat terlihat halus dan dingin, sedangkan bagian timur dibumbui oleh kawah - beberapa di antaranya mungkin berusia beberapa miliar tahun, kata Jeff Moore dari NASA Ames Research Center.
3. Misteri Kutub Gelap Charon
Dalam gambar palsu NASA, kutub Charon yang sebelumnya gelap sekarang terlihat berwarna kemerahan. Hal ini menunjukkan bahwa materi di permukaan itu dipecah oleh radiasi ultraviolet untuk menghasilkan senyawa yang mengandung karbon yang dikenal sebagai tholins. Hal ini sama yang membuat Pluto terlihat coklat kemerahan.
4. Charon Mungkin Mengambil Sebagian Atmosfer Pluto
Para ilmuwan menduga hal ini mungkin terjadi, namun material kemerahan mendukung gagasan bahwa molekul melarikan diri dari atmosfer Pluto dapat menetap di sekitar kutub gelap Charon. Will Grundy dari Lowell Observatory mengusulkan bahwa kutub gelap bisa menjadi dampak cekungan raksasa dan John Spencer dari Southwest Research Institute melihat tanda-tanda "ada kekuatan internal yang membuat permukaan Charon retak". Tapi semua teori ini harus di uji saat data yang terbaru tiba.
5. Para Ilmuwan Sudah Menamakan Beberapa Fitur Permukaan Pluto
Sebuah peta Pluto menunjukkan bahwa nama-nama penghuni neraka sudah di pilih untuk menamai fitur permukaan Pluto seperti fitur Paus dan bintik-bintik gelap lainnya di sepanjang khatulistiwanya, walaupun belum resmi. Misalnya, fitur berbentuk "Paus" di juluki Cthulhu, diambil dari nama dewa kegelapan cerita horor dari H.P. Lovecraft. Tempat lain juga disebut Balrog, dari nama iblis api di film "Lord of the Rings". Sementara itu tempat lainnya diberi nama Meng-p'o, Krun, Ala, Vucub-Came dan Hun-Came. Nama ini diambil dari nama tokoh mitologi neraka Cina dan Maya serta Mandaean dan keyakinan Nigeria Igbo.
Nama tersebut hanya sementara, menunggu persetujuan dari International Astronomical Union. Mereka datang dari daftar yang disusun oleh tim New Horizons sebagai bagian dari kampanye publik.
0 Komentar