Ilustrasi Schiaparelli mendarat di permukaan Mars. (ESA/ATG medialab/Handout via REUTERS)
Badan antariksa Eropa (ESA) menjelaskan penyebab yang kira-kira mempengaruhi pesawat antariksa Schiaparelli "tak bergeming" saat menginjakan kaki di permukaan Mars, Rabu (19/10).
Schiaparelli adalah hasil kolaborasi badan antariksa Eropa (European Space Agency/ESA) dan Rusia, Roscosmos. Ia mengangkasa menuju Mars bersama pesawat induknya, Trace Gas Orbiter (TGO). Misi ini dinamakan ExoMars.
Setelah jadwal pendaratan Schiaparelli berlangsung, ESA mengklarifikasi alasan yang membuat pesawat berbobot 577 kilogram itu kini tak bergeming.
Mengutip situs USA Today, ESA mendeteksi ada kegagalan dari teleskop di Bumi dan teleskop milik TGO yang fungsinya untuk melacak sinyal Schiaparelli.
"Ini bukan pertanda baik, namun kami masih perlu informasi lebih mendalam lagi," ucap pimpinan ExoMars, Paolo Ferri yang tak mau langsung menyatakan misi ini gagal.
Ferri kemudian menambahkan, tim teknisi akan menganalisis data dari TGO yang tugasnya mengorbit di sekitar Mars.
Informasi tambahan lainnya datang dari teleskop raksasa Giant Metrewave Radio Telescope (GMRT) yang terletak di Pune, India. GMRT ternyata menangkap sinyal saat Schiaparelli mempersiapkan diri mendarat di Mars.
Sinyal yang diterima secara mentah itu menujukan Schiaparelli mengurangi kecepatannya saat turun perlahan dari orbit Mars, reaksi yang memang seharusnya terjadi untuk melepaskan parasut.
Sinyal berikutnya mengindikasikan bahwa Schiaparelli telah 'terjun bebas' menggunakan parasutnya agar mendarat secara perlahan dan mulus. Namun sayangnya teleskop India langsung kehilangan sinyal Schiaparelli sebelum ia mendarat dengan sempurna di permukaan Mars, sama seperti nasib ESA.
Dari laporam terkini di situs resmi ESA, data dari GMRT saat ini sedang dianalisis oleh pakar di pusat operasi antariksa ESA di Darmstadt, Jerman.
Schiaparelli memang disebut-sebut menggunakan teknologi terbaru dari ESA selama bertugas di Mars -- dari pendaratan hingga eksplorasi di sana. Pihak ESA mengklaim, manuver Schiaparelli saat proses pendaratan dari orbit Mars pada dasarnya sukses dilakukan.
Schiaparelli dan TGO telah meluncur ke luar angkasa pada 14 Maret lalu di Baikonur, Kazakhstan menggunakan roket Proton-M.
Schiaparelli bertugas mengumpulkan data ilmiah untuk menandakan struktur atmosfer Mars dan area tempatnya mendarat.
Sedangkan TGO bakal memotret permukaan Mars dari orbit yang diharapkan bisa menghasilkan data baru, serta mampu mendeteksi endapan air es yang tertimbun.