Penelitian terbaru NASA mengungkap bahwa Planet Merkurius masih aktif secara tektonik seperti halnya Bumi. (NASA/JHUAPL/Carnegie Institution of Washington/USGS/Arizona State University)
Gambar terbaru dari pesawat antariksa MESSENGER milik NASA mengungkap lereng curam kecil di permukaan Merkurius. Bentang alam seperti tebing ini sangat kecil, sehingga para ilmuwan yakin bahwa formasi geologi tersebut berusia muda. Dengan kata lain, planet tersebut masih berkontraksi dan Bumi bukanlah satu-satunya planet di Tata Surya yang aktif secara tektonik.
Sebelum ini, patahan lereng curam besar di Merkuri pertama kali ditemukan oleh pesawat antariksa Mariner 10 pada pertengahan tahun 1970 dan dikonfirmasi oleh MESSENGER. Patahan tersebut terbentuk ketika interior Merkuri mendingin, membuat planet mengerut, lantas lapisan keraknya patah dan terdorong ke atas, sehingga membentuk lereng dan tebing hingga sepanjang ratusan kilometer dan tinggi mencapai 1,5 km.
Dalam 18 bulan terakhir dari misi MESSENGER, ketinggian pesawat ruang angkasa diturunkan, sehingga memungkinkan permukaan Merkurius terlihat lebih jelas dan gambarnya bisa beresolusi lebih tinggi. Berkat hal itu, lereng-lereng yang lebih kecil pun terlihat.
Peneliti NASA mengatakan, “Tebing-tebing kecil ini terlalu muda untuk bertahan dari bombardir meteorit dan komet. Skala mereka juga sebanding dengan lereng curam yang ada di Bulan, dan menjadi menjadi bukti bahwa satelit alami Bumi itu juga menyusut.”
Penelitian ini selaras dengan temuan terbaru bahwa medan magnet Merkurius telah ada selama milyaran tahun, dan dengan pendinginan lambat, inti luar Merkurius masih panas.
“Inilah alasan mengapa kami menjelajahinya,” kata Direktur Ilmu Planet NASA, Jim Green. “Selama bertahun-tahun, para ilmuwan meyakini bahwa aktivitas Merkurius hanya terjadi di masa lalu. Sungguh menarik mendapati bahwa planet kecil ini ternyata masih aktif hingga sekarang,” pungkasnya.