NASA baru-baru ini mengumumkan rincian rencana untuk menangkap asteroid.. Misi yang dinamai Asteroid Redirect Mission ini sudah dilontarkan sebelumnya. Misi berbiaya US$1,25 miliar itu akan membawa sampel asteroid ke orbit bulan untuk didalami lebih lanjut.
NASA menyebutkan misi ini merupakan pijakan sebelum misi besar eksplorasi Planet Mars. Ilmuwan NASA ingin tahu sejauh mana kekuatan pesawat yang dimiliknya.
Untuk mengambil sampel asteroid, misi ini akan memanfaatkan robot pendarat. Robot akan mengandalkan cakar untuk membawa bongkahan batu besar di batu antariksa itu.
Sebelumnya pada konsep misi ini, NASA sudah mempertimbangkan pengambilan sampel dengan teknik menangkap batu antariksa dengan pesawat khusus. Pada skema ini, astronaut kemudian akan menuju pada asteroid untuk memanen sampel, dan selanjutnya dibawa ke orbit yang aman.
Tapi akhirnya NASA lebih memilik teknik robot pencakar, dengan pertimbangan lebih efisien lebih fleksibel. "Konsep cakar menawarkan beberapa pilihan. Saya memiliki tiga sampai lima peluang untuk menarik sampel batu," ujar Robert Lightfoot, peneliti pemimpin misi NASA tersebut.
Asteroid Redirect Mission dijadwalkan mulai pada Desember 2020. NASA mengatakan butuh waktu dua tahun untuk mencapai kandidat kuat asteroid berukuran lebar ekitar 400 meter, 2008 EV5.
Nantinya pesawat antariksa akan menghabiskan waktu 400 hari di asteroid guna memilih sampel batu yang terbaik. NASA sudah mencanangkan batu yang akan dibawa adalah batu dengan diameter sekurang-kurangnya 13 meter. Nah sampel batu itu nanti akan dibawa ke orbit bulan untuk dipelajari. Kemungkinan tahapan ini bisa dijalani pada 2025.
NASA mengatakan misi mempelajari batu asteroid ini sebenarnya bertujuan menguji sistem propulasi elektronik bertenaga surya pesawat antariksa.
Propulsi itu dirancang menghasilkan kekuatan dari panel surya, guna dorongan yang lebih kuat. Pemilihan propulsi ini dilakukan dengan pertimbangan efisiensi. Sebab untuk perjalanan ke Mars, ilmuwan NASA berpendapat perjalanan ke Mars tak memungkinkan membawa banyak bahan bakar roket.
Misi NASA ini juga memberi kesempatan bagi ilmuwan untuk melatih navigasi dan teknik manuver dalam misi ke Mars nanti. Badan antariksa pemerintah AS itu juga menyebutkan misi ini akan mencegah asteroid yang mengancam bumi. Caranya, dengan menyenggol batu antariksa setelah pesawat bercakar membawa beban sampel batu yang berat.
Diharapkan senggolan pesawat itu akan mengubah lintasan asteroid. Untuk hal ini NASA memastikan perubahan lintasan asteroid itu sudah dipertimbangkan tidak akan mengancam bumi. "Kami tak bicara pembelokan besar di sini. Gagasan ini merupakan teknik sama yang bisa mendorong jalur asteroid pengancam bumi," kata Lightfoot.