Sebuah studi menggunakan data dari wahana NASA/ESA Cassini menunjukkan bahwa lekukan permukaan Titan, bulan Saturnus mirip dengan penciptaan lubang runtuhan (sinkhole) di Bumi.
Selain Bumi, Titan adalah satu-satunya objek di tata surya yang diketahui memiliki danau dan laut dipermukaannya, yang telah diamati oleh pesawat ruang angkasa Cassini.
Tim menghitung berapa lama waktu yang dibutuhkan bercak di permukaan Titan untuk hancur/lapuk dan membuat fitur ini.
"Kami membandingkan tingkat erosi organik di cairan hidrokarbon Titan dengan mineral karbonat dan evaporite dalam air cair di Bumi," kata Thomas Cornet dari European Space Agency.
"Kami menemukan bahwa proses penghancuran/pelapukan yang terjadi di Titan sekitar 30 kali lebih lambat dibanding di Bumi karena panjang tahun Titan dan fakta bahwa hujan di Titan hanya terjadi di musim panas. Meskipun demikian, kami percaya pelapukan ini merupakan penyebab utama evolusi lansekap di Titan dan bisa menjadi asal dari danau disana, "kata Cornet.
Ini adalah lanskap terestrial yang dihasilkan dari erosi batuan lapuk seperti kapur dan gipsum, di tanah dan curah hujan meresap melalui batu.
Seiring waktu, ini mengarah ke fitur seperti lubang runtuhan dan gua-gua di iklim lembab dan membuat seperti kawah/lekukan danau di lingkungan yang lebih kering.
Laju erosi menciptakan fitur tersebut tergantung pada faktor-faktor seperti kimia batuan, tingkat curah hujan dan suhu permukaan.
Walaupun semua aspek sangat berbeda antara Titan dan Bumi, para peneliti berpikir bahwa proses yang mendasari hal ini mungkin serupa.
"Dengan membandingkan fitur permukaan Titan dengan contoh-contoh di Bumi dan menerapkan perhitungan sederhana, kami telah menemukan proses pembentukan lahan yang serupa bisa bekerja di bawah iklim dan kimia yang sangat berbeda," kata Nicolas Altobelli, ilmuwan Cassini.
0 Komentar