Peta awal New Horizons yang menunjukkan air es pada batuan dasar Pluto dibandingkan dengan spektrum LEISA dengan contoh spektrum air es murni, pada peta di sebelah kiri. (NASA/Johns Hopkins University Applied Physics Laboratory/Southwest Research Institute)
Satu persatu, rahasia planet kerdil Pluto berhasil diungkap oleh ilmuwan. Hasil studi terbaru mengungkapkan bahwa di bawah permukaan beku pola berbentuk hati pada Pluto, kemungkinan tersimpan air yang setara dengan jumlah air laut di Bumi.
Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Nature juga memasukkan Pluto ke dalam daftar dunia di Tata Surya yang diyakini memiliki lautan di bawah permukaan. Beberapa di antaranya, bahkan berpotensi menjadi habitat bagi kehidupan.
“Lautan Pluto, kemungkinan berupa cair dan es, berada pada 150-200 km di bawah permukaan esnya, dan berkedalaman sekitar 100 km,” kata Francis Nimmo, ilmuwan planet di University of California.
Ilmuwan dari Massachusetts Institute of Technology, Richard Binzel, mengatakan, karena lautnya tertutup oleh es yang sangat banyak, Pluto bukan kandidat utama bagi kehidupan. “Tetapi harus berhati-hati untuk tidak mengatakan kata ‘mustahil’,” ujarnya.
Temuan ini, kata Binzel, menunjukkan bahwa alam lebih kreatif dibanding yang kita bayangkan. Itulah sebabnya kenapa kami pergi dan menjelajah. “Kami mencari tahu apa yang bisa dilakukan alam,” katanya.
Meskipun jaraknya dengan matahari sekitar 40 kali lebih jauh dibandingkan Bumi, Pluto memiliki panas radioaktif yang cukup untuk menjaga air tetap cair. Panas ini berasal dari sisa pembentukannya 4,6 miliar tahun lalu.
“Pluto juga memiliki cukup batuan yang menghasilkan panas, dan lapisan es setebal ratusan kilometer juga merupakan insulator yang baik,” kata Nimmo. Dengan demikian, menurut Nimmo, keberadaan samudra bawah permukaan di Pluto tak terlalu mengejutkan. Terutama jika mengandung amonia, yang berfungsi sebagai senyawa anti pembekuan.(Huffington Post, Reuters)