Letak bintang Kepler-452, bintang induk planet "sepupu Bumi yang lebih tua," Kepler 452b
Para ilmuwan di SETI (Search for Extraterrestrial Intelligence) telah mulai menargetkan "sepupu Bumi yang lebih tua," Kepler 452b, planet berbatu pertama yang hampir seukuran Bumi yang ditemukan di zona habitasi bintang mirip matahari.
NASA mengumumkan penemuan Kepler-452b pekan lalu. Para peneliti menggunakan Allen Telescope Array, kumpulan 42 antena radio di California utara, untuk mempelajari planet ini serta mencari sinyal radio yang bisa menunjukkan adanya kehidupan cerdas di luar bumi. Sejauh ini, antena ini belum disetel ke segala siaran.
"Tidak ada alasan untuk berkecil hati," kata Seth Shostak, astronom senior SETI Institute, yang berbasis di Mountain View, California.
"Bakteri, trilobita, dinosaurus, jika ada disini, mereka tidak bisa membuat pemancar radio," katanya.
Puluhan miliar planet
Kepler-452 adalah bintang seperti Matahari, terletak 1.400 tahun cahaya dari Bumi, di konstelasi Cygnus. Planet baru yang ditemukan mengorbit bintang ini, Kepler-452b, memiliki radius sekitar 1,6 kali lebih besar dari Bumi. Massa dan kepadatan planet, yang akan menunjukkan komposisi, sedikit lebih menantang untuk dijabarkan.
"Kami akan senang untuk dapat melakukan pengukuran massa langsung sehingga kita bisa mengukur kepadatannya," kata Jon Jenkins dari Ames Research Center NASA di Moffett Field, California. "Itu akan menjadi petunjuk besar apakah ini dunia berbatu atau dunia air atau dunia gas."
Sebaliknya, tim mengandalkan statistik untuk menyimpulkan bahwa planet ini memiliki "kesempatan lebih baik" memiliki komposisi mirip dengan Bumi.
"Ada kemungkinan planet ini berbatu," kata Jenkins.
Berdasarkan ukuran, orbit dan bintang, Kepler-452b adalah analog yang paling dekat dengan bumi yang ditemukan.
Kepler-452b mengorbit bintangnya sekali setiap 385 hari, sekitar tiga minggu lebih lama dari Bumi untuk mengelilingi matahari. Orbit ini menempatkan planet tersebut di "zona layak huni," wilayah sekitar bintang di mana air cair dapat eksis di permukaan planet. Air dianggap persyaratan utama bagi kehidupan untuk berkembang, sehingga Kepler-452b adalah salah satu dunia terbaik yang berpotensi dihuni yang ditemukan sampai saat ini.
Bagaimana cara berburu alien cerdas
Peneliti SETI Institute menggunakan Allen Telescope Array, kumpulan teleskop 6 meter (20 kaki) di Cascade Mountains di California, untuk mengamati Kepler-452b. Sejauh ini, array telah mengamati planet di lebih 2 miliar pita frekuensi, tanpa hasil. Teleskop ini akan terus mengamatinya hingga lebih 9 miliar saluran, mencari sinyal asing cerdas.
"Ada tiga cara untuk menemukan kehidupan di luar angkasa," kata Shostak. Yang pertama adalah "pergi ke sana dan melihatnya", seperti manusia lakukan di Mars dan bulan tata surya, katanya. Untuk planet seperti Kepler-452b, yang terletak begitu jauh dari tata surya, perjalanan tersebut akan menjadi tantangan dengan teknologi saat ini.
Yang kedua adalah "membangun teleskop besar dan menganalisis cahaya yang di pantulkan planet," kata Shostak. Teleskop Ruang Angkasa Hubble sudah mulai menyelidiki atmosfer planet yang jauh. Namun, Jenkins mengatakan, bintang induk planet ini terlalu redup untuk memungkinkan pemeriksaan semacam ini baik dengan Hubble atau penggantinya, James Webb Space Telescope.
Cara ketiga untuk menemukan kehidupan di luar angkasa adalah dengan mencari sinyal yang bisa menunjukkan kecerdasan. "Itulah yang SETI lakukan," kata Shostak.
Shostak dan Jenkins menekankan bahwa apa yang membuat Kepler-452b benar-benar penting adalah planet ini menunjukkan populasi luas planet di luar tata surya. Sebelum penemuan planet ini, tidak ada bintang seperti matahari yang ditemukan menjadi tuan rumah dunia berbatu di zona layak huni mereka, membuat planet seperti bumi cukup unik di galaksi. Meskipun statistik menyarankan banyak planet seperti Bumi mengorbit bintang lain.
Jenkins mencatat bahwa keberadaan Kepler-452b menunjukkan bahwa temuan yang sama akan terjadi dalam waktu dekat.
"Kami memiliki kesempatan yang sangat baik di masa depan untuk menemukan planet seukuran Bumi yang memiliki orbit yang sama," katanya.
Berbeda dengan planet yang jauh, sebuah exoplanet yang terletak lebih dekat dapat diperiksa atmosfernya untuk mencari jejak potensi kehidupan.
"Mungkin ada puluhan miliar dunia seperti ini di galaksi," kata Shostak.
0 Komentar