Model Satelit A2 buatan LAPAN
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) sudah memastikan tanggal untuk peluncuran satelit LAPAN-Tubsat (LAPAN-A2). Disebutkan, antara 25-30 September 2015, satelit mikro generasi kedua itu akan mengangkasa menuju luar angkasa.
Sebelumnya, LAPAN-A1 telah diluncurkan ke antariksa pada 2007. Nantinya sebelum menembus luar angkasa, peluncuran LAPAN-A2 akan 'menebeng' wahana peluncur satelit milik Badan Antariksa India (ISRO). Dalam waktu dekat, lembaga pemerintah non-kementerian ini bersiap mengirimkannya ke Chennai, India.
"Diperkirakan LAPAN-A2 akan dikirim dari Cengkareng ke Chennai pada 30 Agustus 2015," ujar Kepala Lapan Thomas Djamaluddin seperti dikutip di situs resmi Lapan, Minggu, 16 Agustus 2015.
Thomas menambahkan, sesampainya di Chennai, satelit mikro itu akan menempuh perjalanan darat menuju lokasi peluncuran di Satish Dhawan Space Centre atau Sriharikota Renge (SHAR) di Sriharikota, India.
"LAPAN-A2 akan diluncurkan bersama satelit Astrosat milik India pada misi PSLV-C30/Astrosat. LAPAN-A2 akan beroperasi di orbit near equatorial dan mampu melintasi wilayah Indonesia sebanyak 14 kali setiap hari. Dengan begitu, satelit ini diharapkan mampu memantau seluruh wilayah darat dan laut Indonesia," kata Thomas.
Diketahui, satelit mikro generasi kedua itu memiliki bobot 78 kilogram, dengan mengemban tugas untuk misi pemantauan, serta pengembangan kemampuan dan kemandirian. LAPAN-2 mampu mengobservasi permukaan bumi memakai kamera video, kamera digital, serta peralatan sistem identifikasi otomatis (AIS) untuk pemantauan kemaritiman.
Selain itu, satelit tersebut dibekali sistem komunikasi untuk keperluan mitigasi bencana dengan menggunakan radio amatir melalui voice repeater dan automatic packet reporting system (APRS). Kemampuan itu, berkat kerja sama Lapan dengan Organisasi Amatir Radio Indonesia (Orari).
Untuk diketahui, satelit ekperimental baik dari LAPAN-A1 hingga LAPAN-A3 yang akan diluncurkan tahun depan, merupakan wujud pengembangan kemampuan dan kemandirian bangsa di bidang iptek keantariksaan. Hasil dari eksperimen satelit-satelit tersebut akan digunakan untuk pembangunan satelit semi-operasional pada generasi LAPAN-A4 dan LAPAN-A5.
"Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi bidang satelit relatif mudah, jika dibandingkan dengan bidang peroketan yang sifatnya guna ganda. Untuk itu, potensi pengembangan satelit sangat besar," kata dia.
0 Komentar