Berdasarkan data NASA, Sulawesi Selatan Indonesia pernah di hantam Asteroid berkekuatan diatas 20 kiloton TNT pada tanggal 10/9/2009
Bumi yang kita tinggali semakin rentan hantaman asteroid berkekuatan besar. Bahkan menurut sebuah lembaga antariksa swasta, Bumi dihantam asteroid berkekuatan nuklir setiap enam bulan sekali.
Fakta ini ditemukan dalam studi B612 Foundation, sebuah lembaga yang dibentuk oleh tiga mantan astronot untuk meneliti ancaman asteroid bagi kehidupan di Bumi. B612 Foundation menemukan bahwa antara tahun 2000 dan 2013, Bumi dihantam 26 asteroid, setidaknya sekali setiap enam bulan.
Energi asteroid ini beragam mulai dari satu hingga 600 kiloton. Sebagai perbandingan, ledakan nuklir yang meratakan Hiroshima tahun 1945 "hanya" memiliki energi 15 kiloton.
Dampak asteroid terbesar bagi manusia adalah ketika benda antariksa ini meledak di Chelyabinsk, Rusia tahun 2013 silam, melukai lebih dari 1.000 orang. Bumi yang mempunyai gaya gravitasi menyebabkannya dapat menarik benda-benda angkasa, salah satunya asteroid.
Sayangnya, asteroid-asteroid ini tidak mudah terdeteksi geraknya dan hanya diketahui jika sudah meledak di atmosfer Bumi. "Sebagian asteroid besar yang berpotensi menghancurkan negara atau benua telah dikenali, kurang dari 10.000 dari lebih satu juta asteroid berbahaya telah ditemukan oleh pengamat luar angkasa," kata kata Dr Ed Lu, mantan astronot Nasa dan pendiri B612 Foundation.
Lu mengakui belum mengetahui di mana atau kapan asteroid ini akan jatuh ke bumi. “Karena kita tidak tahu di mana atau kapan dampak besar berikutnya yang akan terjadi,” tutur Lu. Dia mengatakan, satu-satunya pelindung bumi adalah atmosfer yang menyelimuti planet ini. Namun atmosfer suatu saat bisa ditembus asteroid, dan dampaknya akan mematikan.
"Seluruh data ini menunjukkan seberapa efektif atmosfir kita melindungi kita dari kerusakan besar. Suatu saat akan ada asteroid yang menembus atmosfer, tapi itu butuh waktu yang lama," kata Lu. Selain atmosfer, kata dia, perlindungan terbaik dari asteroid datang dari manusia sendiri. "Hal lain yang melindungi kita adalah otak dan penilaian. Kita harus menggunakannya untuk melakukan sesuatu pada asteroid ini," kata Lu.