Bagian dari batu yang dihuni oleh jamur mikroorganisme cryptoendolithic dan Cryomyces dalam kristal kuarsa di bawah mikroskop elektron.
Peneliti Eropa mengumpulkan jamur kecil yang tumbuh di bebatuan Antartika dan menumbuhkannya di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Mereka mengkondisikan iklim dan lingkungan tumbuh jamur seperti di Planet Mars.
Hasil pengamatan selama 18 bulan, ternyata sebagian besar jamur ini mampu bertahan hidup. “Hampir 60 persen sel dari komunitas fungi ini tetap bertahan, stabilitas sel DNA mereka juga tetap tinggi,” kata Rosa de la Torre Noetzel dari Institute of Aerospace Technology (INTA), Spanyol, seperti dilansir dari Science Daily, Kamis, 28 Januari 2016.
Beberapa tahun lalu, para peneliti mengambil sampel jamur dari Lemba Kering McMurdo yang terletak di Victoria Land, Antartika. Lokasi ini sengaja dipilih karena memiliki kondisi iklim yang menyerupai Mars. Angin kering bertiup sangat kencang, bahkan dapat membawa salju serta es. Di tengah lingkungan sekeras itu, Cryomyces antarcticus dan Cryomyces minteri, serta beberapa jenis lumut, dapat bertahan hidup di sela bebatuan.
Jamur-jamur kecil ini kemudian ditaruh dalam sel berdiameter 1,4 sentimeter yang disebut EXPOSE-E. Setelah itu, Agensi Luar Angkasa Eropa (ESA) mengirimkan sel-sel ini dengan pesawat luar angkasa Atlantis menuju ISS.
Selama 18 bulan, jamur ini dibiarkan tumbuh pada kondisi yang menyerupai Planet Mars. Secara detail melingkupi atmosfer dengan kadar karbondioksida 95 persen; 1,6 persen argon; 0,5 persen oksigen; 2,7 persen nitrogen; dan 370 bagian per juta H2O. Tekanan udaranya pun mencapai 1.000 paskal. Melalui filter optik, jamur ini juga diekspos pada radiasi ultraviolet dengan tingkat melebihi 200 nanometer.
Hasil pengamatan ini, menurut De la Torre, memperlihatkan kemampuan bertahan hidup dari mikroorganisme di bumi. Mereka juga dapat menjadi indikator utama stabilitas hidup di Planet Merah kelak. “Informasi ini akan menjadi basis relevan untuk percobaan lain di masa depan, seputar pencarian kehidupan di Mars,” katanya.
Selain dua jenis jamur ini, dua jenis lumut dari Spanyol dan Austria juga dihadapkan pada kondisi serupa. Kedua lumut berjenis Rhizocarpon geographicum dan Xanthoria elegans ini pun menunjukkan ketahanan hidup luar biasa. Bahkan, pada X. elegans, tingkat kehidupannya mencapai 80 persen.
0 Komentar