Ilustrasi
Alam semesta amat sangat luas, lebih luas dari yang Anda bayangkan saat ini, dan alam semesta merupakan rumah bagi banyak obyek raksasa. Bagi manusia, Bumi mungkin sangat besar. Namun planet yang kita huni ini hanya bagaikan debu bila dibandingkan dengan bintang-bintang. Jadi, apa bintang terbesar di alam semesta?
Kita tahu Matahari adalah sebuah bintang, bintang kelas G2V, bintang deret utama yang memiliki diameter sekitar 1.392.000 kilometer, dibandingkan dengan Bumi yang hanya berdiameter sekitar 12.742 kilometer. Apakah Matahari merupakan bintang terbesar? Ya, ia adalah bintang terbesar yang berada di dekat Bumi, namun bukan yang terbesar di alam semesta!
Bagaikan Bumi, Matahari juga hanya bagaikan debu di antara bintang-bintang raksasa. Matahari hanyalah bintang berukuran rata-rata. Untuk menjawab pertanyaan apa bintang yang terbesar di alam semesta sebenarnya secara ilmiah akan sulit mendapatkan jawaban yang jelas dan sederhana. Karena ada beberapa kemungkinan.
Kandidat pertama adalah bintang NML Cygni. Bintang ini diklasifikasikan sebagai bintang maha-maha raksasa merah (English: red hypergiant) satu kelas lebih besar dari bintang maharaksasa (supergiant), yang merupakan salah satu kelas dari bintang raksasa.
Namun dalam kasus NML Cygni, bintang ini memiliki 1.605 kali radius Matahari. Jika NML Cygni berada di pusat Tata Surya menggantikan Matahari, ia akan melampaui orbit Jupiter. Menelan planet-planet dalam mulai dari Merkurius, Venus, Bumi dan Mars serta Sabuk Asteroid.
Apakah NML Cygni bintang terbesar di alam semesta? Tunggu dulu.
Masih ada bintang UY Scuti. Bintang ini diperkirakan memiliki ukuran 1.708 kali radius Matahari, yang lebih besar dari ukuran NML Cygni, tapi dengan margin of error ±192 jari-jari Matahari. Namun margin kesalahan ini hanya masalah sepele untuk UY Scuti, ia tetap diklaim sebagai bintang terbesar di alam semesta.
Perbandingan ukuran UY Scuti dengan Matahari kita. Kredit: Hubble, NASA, Phyorg.
Jika margin of error UY Scuti benar, maka bintang ini hanya memiliki ukuran sekitar 1.516 radius Matahari, bukan 1708. Dan dengan begitu, ada tiga bintang yang berukuran lebih besar dari UY Scuti. Tiga bintang tersebut termasuk NML Cygni, serta sebuah bintang maharaksasa RW Cephei yang bersinar oranye, dan bintang maharaksasa Woh G64.
Ketidakpastian dalam ukuran bintang-bintang raksasa ini menjadi kendala yang tak terelakkan ketika kita tidak cukup mampu untuk mengamati seluruh bintang di alam semesta dengan jelas. Kadang-kadang, bintang yang tersembunyi di awan debu bintang, menghalangi mereka dari pandangan.
Tantangan lain untuk memelajari bintang-bintang di alam semesta untuk mengetahui bintang apa yang terbesar sejagad adalah bahwa bintang akan terlihat lebih redup semakin jauh kita melihat. Kita bahkan hanya bisa melihat bintang yang berjarak tidak lebih dari 13 miliar tahun cahaya.
Untungnya, pencarian kita untuk penemuan bintang terbesar sejagad belum berakhir. Teleskop-teleskop antariksa seperti Hubble milik NASA terus mengamati alam semesta secara rutin. Oh iya, apa kabar bintang VY Canis Majoris? Sayang sekali, ia kini bahkan tidak masuk ke dalam urutan tiga bintang terbesar di alam semesta!
0 Komentar