Curiosity (Image : NASA)
Robot penjelajah Curiosity milik National Aeronautcis Space Administration (NASA) mengalami kerusakan. Robot yang mengarungi misi di Mars ini mengalami kerusakan di roda setelah 4,5 tahun berkeliling di permukaan Mars.
NASA mengumumkan kerusakan itu ke publik pada Selasa (21/3). Kerusakan ini sebenarnya bukan hal mengejutkan bagi NASA.
Pasalnya Curiosity sudah menjalani misi dua kali lipat lebih lama dari yang direncanakan semula. Terlebih ilmuwan NASA sudah lama menyadari faktor penuaan di roda robot.
Curiosity dilengkapi dengan enam roda yang terbuat dari almunium. Masing-masing berdiameter 20 inci. Kerusakan terjadi di gigi roda berbentuk zig-zag yang berfungsi menyeimbangkan tubuh Curiosity saat melintasi permukaan Mars.
NASA sudah mengantisipasi kejadian ini jauh-jauh hari. Dengan permukaan Mars yang banyak diselimuti batuan tajam dan kerikil, tidak heran keadaan roda Curiosity menjadi demikian.
"Ini sudah kami duga sebagai siklus hidup roda dan ini tidak mengubah rencana penelitian kami atau menghilangkan kesempatan kami mempelajari transisi kunci soal mineral di Gunung Sharp," tutur Ashwin Vasavada, ilmuwan di proyek Curiosity.
NASA memperkirakan ketika gigi roda berbentuk zig-zag di roda rusak maka roda tersebut sudah masuk ke fase 60 persen masa hidupnya. Sementara dua kerusakan di gigi roda kiri Curiosity yang terjadi pada Januari dan Maret menandai umur wahana itu sudah mencapai separuhnya.
Curiosity sendiri padahal baru mengarungi permukaan Mars sejauh 16 kilometer selama 4,5 tahun ini. Jarak itu terbilang sangat pendek dengan masa tempuh tersebut.
Namun NASA memang memprogram Curiosity untuk melintas selambat demikian. Bahkan robot penjelajah Mars pendahulu Curiosity yakni Opportunity mengarungi 42 kilometer dalam kurun hampir 12 tahun.
Saat ini Curiosity sedang mendaki Gunung Sharp untuk mempelajari iklim Maras yang terjebak di dalam lapisan batu. Selain itu, iaa juga ditugasi untuk mengumpulkan sampel zat kimia pendukung kehidupan. Semua itu dilakukan dengan satu tujuan yaitu mencari bukti adanya air di planet Mars