Ilustrasi lubang hitam (Black Hole)
Badan antariksa Amerika Serikat itu baru saja mengumumkan misi penelitian terhadap lubang hitam yang akan direalisasikan dalam waktu dekat, yakni 2020.
Adalah Imaging X-ray Polarimetry Explorer (IXPE) sebagai misi lubang hitam yang digarap NASA. IXPE menggunakan tiga teleskop antariksa lengkap dengan kamera yang mampu mengukur polarisasi dari radiasi sinar X berenergi tinggi yang terpancar dari gas panas di sekitar lubang hitam.
"Kami tidak bisa menggambarkan secara langsung apa yang terjadi di dekat objek seperti lubang hitam dan bintang neutron. Namun, mempelajari polarisasi sinar X yang dipancar dari lingkungan sekitarnya bisa mengungkap informasi ilmiah baru," ujar astrofisikawan Paul Hertz dari Science Mission Directorate NASA di Washington, AS.
Mengutip situs International Business Times, IXPE ini disebut-sebut akan merogoh kocek sebesar US$188 juta atau setara Rp2,5 triliun.
Angka tersebut sudah termasuk biaya peluncuran wahana antariksa dan operasi setelah ia mengangkasa serta analisis data.
IXPE diperkirakan akan berlangsung selama dua sampai tiga tahun lamanya.
"IXPE akan membuka jendela baru alam semesta untuk para astronom. Saat ini kami hanya bisa menebak kira-kira apa yang akan ditemukan," lanjut Hertz.
Selain IXPE, NASA juga telah berkolaborasi dengan sembilan teleskop radio di berbagai negara untuk memperluas pemahaman mengenai lubang hitam.
Proyek yang diberi nama Event Horizon Telescope itu bertujuan mengambil gambar lubang hitam supermasif Sagittarius A yang terletak di pusat Bimasakti. Rencananya, Event Horizon Telescope akan berjalan di akhir tahun 2017 ini.