Ilustrasi tujuh planet baru. (Foto: exoplanets.nasa.gov)
Para astronom menemukan sedikitnya tujuh planet seukuran bumi yang mengorbit bintang selain matahari, atau dikenal sebagai eksoplanet. Demikian menurut sebuah penelitian yang diterbitkan jurnal Nature pada Rabu (23/2). Temuan itu juga diumumkan saat konferensi pers di Markas Badan Antariksa Amerika NASA, Washington.
Penemuan planet luar tata surya ini terbilang langka karena planet-planet itu memiliki kombinasi yang unggul, ukurannya sama dengan bumi dan bisa memiliki air di permukaannya serta berpotensi menyokong kehidupan.
"Ini adalah pertama kalinya, begitu banyak planet-planet semacam ini ditemukan di sekitar bintang yang sama," kata Michael Gillon, penulis utama studi dan astronom dari Universitas Liège, Belgia, seperti dikutip CNN.
Tujuh eksoplanet itu ditemukan dalam formasi ketat di sekitar bintang ultracool yang disebut Trappist-1. Perkiraan massanya menunjukkan bahwa planet-planet itu berbatu, bukan gas seperti Jupiter. Tiga planet berada di zona habitasi bintang, yang dikenal sebagai Trappist-1e, f dan g, bahkan mungkin memiliki lautan di permukaannya.
Para peneliti yakin, Trappist-1f khususnya, adalah kandidat planet terbaik untuk mendukung kehidupan. Planet iIni sedikit lebih dingin dari bumi, tapi cocok dengan atmosfer yang baik dan cukup gas rumah kaca.
Jika Trappist-1 terdengar akrab, hal itu karena para peneliti mengumumkan penemuan tiga planet awal mengorbit bintang yang sama pada Mei. Penelitian baru menambah jumlah itu, tujuh planet.
"Saya pikir kami telah membuat langkah penting tentang penemuan jika ada kehidupan di luar sana," kata Amaury Triaud, salah satu penulis studi dan astronom dari Universitas Cambridge.
"Saya tidak berpikir setiap saat sebelum kami memiliki planet-planet yang tepat untuk menemukan dan mencari tahu apakah ada (kehidupan). Di sini, jika kehidupan berhasil dikembangkan dan menemukan gas yang mirip dengan apa yang kita miliki di bumi, kita akan tahu."
Para peneliti menambahkan, kehidupan mungkin dimulai dan berkembang secara berbeda di planet lain. Sehingga menemukan gas yang menunjukkan kehidupan adalah kunci.
"Penemuan ini bisa menjadi bagian penting dalam teka-teki untuk menemukan lingkungan yang layak huni, tempat-tempat yang kondusif untuk hidup," kata Thomas Zurbuchen, administrator asosiasi dari Direktorat Misi Sains NASA.
"Menjawab pertanyaan 'apakah kita sendirian?' adalah prioritas pengetahuan, dan menemukan begitu banyak planet-planet seperti ini untuk pertama kalinya di zona layak huni merupakan langkah luar biasa maju menuju tujuan itu," tambahnya.
Seperti yang telah dipelajari dari proses menemukan eksoplanet sebelumnya, di mana ada satu, bahkan lebih, kata Sara Seager, profesor ilmu planet dan fisika di Massachusetts Institute of Technology.
Seager dan peneliti lain didorong oleh penemuan sistem ini karena meningkatnya kemungkinan manusia menemukan planet yang layak huni lainnya seperti Bumi, di masa depan.