Permukaan Planet Katai Ceres. Photo : NASA
Tim astronom NASA mengungkap bahwa Ceres selama ini ternyata 'menyembunyikan' rahasia menarik, yakni kawah raksasa yang mengandung air es. Kawah es tersebut pun letaknya di bawah permukaan planet.
Ceres telah lama menunjukkan bahwa permukaannya dipenuhi oleh kawah gelap yang seakan mereka tak pernah kena cahaya Matahari.
Namun, temuan baru dari tim astronom ini malah menunjukkan fakta unik bahwa ada sejumlah kawah Ceres mengandung air yang membeku.
Dari situ, muncul pemikiran bahwa Ceres yang terletak di sabuk asteroid antara Mars dan Jupiter ini bisa saja dijadikan sebagai pusat pengisian bahan bakar bagi misi antariksa di masa depan.
"Ada lebih dari 600 wilayah gelap yang belum teridentifikasi di Ceres. Saya menamakannya rahasia terdalam Ceres," ujar salah satu peneliti dari University of Hawaii, Norbert Schorghofer.
Mengutip situs ScienceAlert, sejak 30 tahun lalu sejumlah astronomer sudah pernah memprediksi bahwa Ceres dilapisi oleh es yang berada di bawah permukaannya. Hanya saja belum ada yang membuktikannya.
"Di Ceres, es tidak hanya terletak di sejumlah kawah saja. Ia ada di mana-mana, dekat dengan permukaan yang lebih tinggi," imbuh Thomas Prettyman dari Planetary Science Institute di Arizona.
Seperti biasa, apabila ada temuan baru di planet atau objek antariksa lain, NASA menyambutnya dengan baik dan berharap bisa membantu memecahkan misteri kehidupan lampau di sistem tata surya.
"Dengan temuan air yang melimpah ini, kita bisa menggali bukti lain yang bisa membantu memecahkan misteri pembentukan kehidupan di tata surya," tutur pimpinan investigasi misi Dawn dari NASA, Carol Raymond.
Dawn berhasil menyambangi Ceres sejak maret 2015. Sejak diluncurkan pada September 2007 silam, Dawn telah menjelajah hampir 5 miliar kilometer demi menggapai planet kerdil Ceres yang terletak di antara Mars dan Jupiter ini.
Dawn telah mengungkap bahwa Ceres memiliki gunung besar seperti Everest di permukaannya dengan ketinggian 6 kilometer.
Ceres ditemukan pada 1801 atau 129 tahun sebelum Pluto. Ia awalnya disebut planet, kemudian asteroid, dan sekarang disebut planet kerdil. Ukurannya sekitar 952 kilometer atau 73 persen dari luas negara bagian Texas.
